Aku menyadari kita hanyalah insan biasa yang punya hati dan perasaan, dan aku amat memahami sikapmu, keegoanmu dan diriku yang amat pendiam dan sukar meluahkan segala-galanya. Tapi demi menjaga hatimu, ku relakan jua kepergianmu. Biarlah aku bersendirian. Dan aku tidak akan menyalahkan dirimu, karna aku yang bersalah mencintai wanita yang begitu ramai peminatnya. Sedang aku tidak memiliki rupa dan paras yang tampan seperti orang yang kau sanjungi. Aku juga tidak percaya...mengapa kidung hati yang sunyi tergoreskan cinta olehmu. Agar engkau tau...aku tak mampu membencimu. Walaupun sesekali kau pernah melukai hatiku.
Akhir kata, pintu hatiku masih ku buka untukmu dan slalu...masih ada maaf untuk mu meski luka dihatiku terasa amat pedih. Semoga dirimu selau dicucuri Rahmat-Nya. Izinkanlah memory indah sewaktu kita bersama menjadi pengobat rindu dan kenangan yang paling indah dalam hidupku. Aku yakin suatu hari nanti, mungkin aku bisa menyisihkan mu jauh dari hatiku. Tapi aku tak pernah inginkan itu terjadi. Biarlah kau menjadi bayanganku. Biar ku basuh saja lukaku dengan air mata, itu yang kau suka bukan?
sebusuk apapun tingkahmu padaku,