*JADILAH WARNA DI SETIAP KEHIDUPAN ORANG YANG KAMU CINTA*[FIKRY]

Senin, 21 Oktober 2013

SMAW (Shielded Metal Arc Welding)

Proses pengelasan (welding) merupakan salah satu proses penyambungan material (material joining). Adapun untuk definisi dari proses pengelasan yang mengacu pada AWS (American Welding Society), proses pengelasan adalah proses penyambungan antara metal atau non-metal yang menghasilkan satu bagian yang menyatu, dengan memanaskan material yang akan disambung sampai pada suhu pengelasan tertentu, dengan atau tanpa penekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi. Meskipun dalam metode proses pengelasan tidak hanya berupa proses penyambungan, tetapi juga bisa berupa proses pemotongan dan brazing. Proses pengelasan dibedakan menjadi beberapa jenis, dan SMAW merupakan salah satu proses pengelasan yang umum digunakan, utamanya pada pengelasan singkat dalam produksi, pemeliharaan dan perbaikan, dan untuk bidang konstruksi.

SMAW (Shielded Metal Arc Welding) adalah proses pengelasan dengan mencairkan material dasar yang menggunakan panas dari listrik antara penutup metal (elektroda).

SMAW merupakan pekerjaan manual dengan peralatan meliputi power source, kabel elektroda (electrode cable) , kabel kerja (work cable), electrode holder, work clamp, dan elektroda. Elektroda dan system kerja adalah bagian dari rangkaian listrik. Rangkaian dimulai dengan sumber daya listrik dan kabel termasuk pengelasan, pemegang elektroda, sambungan benda kerja, benda kerja (Weldment), dan elektroda las. Salah satu dari dua kabel dari sumber listrik terpasang ke bekerja, selebihnya melekat pada pemegang elektroda, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:


Sebagaimana dalam AWS (American Welding Society), prinsip dari SMAW adalah menggunakan panas dari busur untuk mencairkan logam dasar dan ujung sebuah consumable elektroda tertutup dengan tegangan listrik yang dipakai 23-45 Volt, dan untuk pencairan digunakan arus listrik hingga 500 ampere yang umum digunakan berkisar antara 80–200 ampere. Dimana dalam proses SMAW dapat terjadi oksidasi, hal ini perlu dicegah karena oksidasi metal merupakan senyawa yang tidak mempunyai kekuatan mekanis. Adapun untuk mencegah hal tersebut maka bahan penambah las dilindungi dengan selapis zat pelindung yang disebut flux atau slag yang ikut mencair ketika pengelasan. Tetapi karena berat jenisnya lebih ringan dari bahan metal yang dicairkan, cairan flux akan mengapung diatas cairan metal, sekaligus mengisolasi metal tersebut sehingga tidak beroksidasi dengan udara luar. Sewaktu membeku, flux akan ikut membeku dan tetap melindungi metal dari reaksi oksidasi.


Pada pengelasan dengan metode SMAW, pengelasan dimulai saat sebuah busur listrik dipukul dengan membuat kontak antara ujung elektroda dan system kerja. Panas intens busur mencairkan ujung elektroda dan permukaan kerja dekat dengan busur. Gelembung-gelembung kecil logam cair dengan cepat terbentuk di ujung elektroda, kemudian ditransfer melalui sungai busur ke dalam kolam las cair. Dengan cara ini, logam pengisi disimpan sebagai elektroda yang dikonsumsi. Busur digerakan sesuai dengan panjang system kerja dan kecepatan perjalanan, titik lebur dan sekering sebagian logam dasar dan terus menambahkan logam pengisi. Saat busur menjadi sumber panas dengan suhu di atas 9000 ° F (5000 ° C), pencairan logam dasar terjadi hampir seketika. Jika pengelasan dilakukan baik dalam posisi datar atau horizontal, transfer logam disebabkan oleh gaya gravitasi, ekspansi gas, listrik dan kekuatan elektromagnetik, dan tegangan permukaan. Sedangkan pada posisi las yang lain, gravitasi bekerja terhadap kekuatan lain.

Proses pengelasan dengan metode SMAW dibedakan berdasarkan jenis arusnya meliputi arus AC dan DC, dimana arus DC dibedakan atas DCEN (straight polarity- polaritas langsung) dan DCEP (reverse polarity - polaritas terbalik). Perbedaan antara SMAW dengan arus AC dan DC adalah sebagai berikut:

Untuk arus AC (Alternating Current), pada voltage drop panjang kabel tidak banyak pengaruhnya, kurang cocok untuk arus yang lemah, tidak semua jenis elektroda dapat dipakai, arc starting lebih sulit terutama untuk diameter elektrode kecil, pole tidak dapat dipertukarkan, arc bow bukan merupakan masalah.

Sedangkan pada arus DC (Direct Current), voltage drop sensitif terhadap panjang kabel sependek mungkin, dapat dipakai untuk arus kecil dengan diameter electroda kecil, semua jenis elektrode dapat dipakai, arc starting lebih mudah terutama untuk arus kecil, pole dapat dipertukarkan, arc bow sensitif pada bagian ujung, sudut atau bagian yang banyak lekukanya.

Selanjutnya untuk DCEN (Straight Polarity), material dasar atau material yang akan dilas disambungkan dengan kutup positip (+) dan elektrodenya disambungkan dengan kutup negatif (-) pada mesin las DC. Dengan cara ini busur listrik bergerak dari elektrode ke material dasar sehingga tumbukan elektron berada di material dasar yang berakibat 2/3 panas berada di material dasar dan 1/3 panas berada di elektroda. Cara ini akan menghasilkan pencairan material dasar lebih banyak dibanding elektrodenya sehingga hasil las mempunyai penetrasi yang dalam, sehingga baik digunakan pada pengelasan yang lambat, wilayah yang sempit dan untuk pelat yang tebal.

Pada DCEP (Reversed Polarity), material dasar disambungkan dengan kutup negatip (-) dan elektrodenya disambungkan dengan kutup positif (+) dari mesin las DC, sehingga busur listrik bergerak dari material dasar ke elektrode dan tumbukan elektron berada di elektrode yang berakibat 2/3 panas berada di elektroda dan 1/3 panas berada di material dasar. Cara ini akan menghasilkan pencairan elektrode lebih banyak sehingga hasil las mempunyai penetrasi dangkal, serta baik digunakan pada pengelasan pelat tipis dengan manik las yang lebar.

Hal – hal yang mempengaruhi hasil pengelasan adalah, sudut elektroda, panjang busur, kecepatan memindahkan busur, tinggi rendah arus yang digunakan. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini dimana perbedaan hasil pada pengelasan normal (A), pada arus yang terlalu rendah (B), terlalu tinggi (C), kecepatan memindahkan busur yang terlalu cepat (D), terlalu lambat (E), dan dengan arc yang terlalu panjang (F):



Perlu diketahui juga klasifikasi AWS dari elektroda SMAW dilambangkan dengan susunan kode sebagai berikut:


Dengan keterangan bahwa:
E : menyatakan elektroda
XX : diisi kode yang menunjukkan daya rentang bahan (strength)
X : diisi kode yang menunjukkan posisi dari pengelasan
X : diisi kode yang menunjukkan selulosa - tipe dari arus dan lapisan

Adapun untuk posisi pengelasan ada 6 macam, meliputi:
1. 1G – Down hand
2. 2G – Horizontal
3. 3G – Vertical
4. 4G – Over head
5. 5G – Las pipa pada pipa yang berputar
6. 6G – Las pipa dimana pengelas yang berputar

Keuntungan dari SMAW :
1. Biaya awal invesmen rendah
2. Secara operasional handal dan sederhana
3. Biaya material pengisi rendah
4. Material pengisi dapat bermacam-macam
5. Pada semua material dapat memakai peralatan yang sama
6. Dapat dikerjakan pada ketebalan berapapun
7. Dapat dikerjakan dengan semua posisi pengelasan

Kekurangan dari SMAW:
1. Lambat, dalam penggantian elektroda
2. Terdapat slag yang harus dihilangkan
3. Pada low hydrogen electrode perlu penyimpanan khusus
4. Efisiensi endapan rendah.

Thank's

Minggu, 29 September 2013

Mêmory of TPMI

Di sini, aku terduduk.
Melihat sederet foto dengan berbagai cerita dan kenangan di baliknya.
Melihat tawa, ceria, bahagia, kebersamaan di setiap wajahnya.
Terlalu indah untuk menghapusnya.
Terlalu berharga untuk membuangnya.
Aku menarik senyum simpulku.
Teringat betapa indahnya masa itu.
Menangis aku mengingatnya.
Betapa waktu berjalan begitu cepat.
Aku kehilangan masa itu.
Tapi aku bersyukur.
Tidak pernah sedikit pun aku melewatkan kebahagian di masa itu.
Aku termenung.
Jika aku bisa memutar waktu,
aku ingin merasakannya lagi.
Merasakan yang pernah terjadi.
Merasakan perasaan yang mungkin,
belum tentu bisa aku rasakan dengan orang lain.
Aku.. begitu menghargai kebersamaan yang pernah ada.
Bahkan melupakannya pun aku tak mampu.
Betapa berartinya memori itu.
Teringat aku akan sebuah kalimat.
Setiap orang berubah,
tetapi tidak dengan foto dan memori.
Aku percaya, bahwa setiap memori indah itu akan abadi.
Tidak perduli dengan siapa memori itu terjadi.
Aku merasakan keindahannya.

Bahkan melupakannya pun aku tak sanggup.
Banyak melodi mengingatkanku.
Akan arti sebuah kebersamaan.
Akan arti sebuah tawa.
Akan arti sebuah kebahagiaan.
Akan arti sebuah kenyamanan.
Akan arti sebuah keyakinan diri.
Setidaknya, aku bisa menjadi diriku sendiri.
Sungguh.

Kenangan, memori, cerita, pengalaman bahkan setiap detik sebuah kejadian.
Aku beruntung beruntung pernah merasakannya
Memiliki dan merasakan arti suatu kebersamaan.
Bersama kalian semuanya.
Sahabat.



















Minggu, 18 Agustus 2013

Matahari 17 Agustus

Adventure : Pendakian Merbabu, Saat Pesaudaraaan Terbit..

Sahabat yang tak terlupakan

-Taufik Widodo

-Muhammad Fikri

-Mufid Efendi 

 

Dan tiba-tiba kami saling menyapa, saat awal kami bertemu.
Dan kemudian kami saling mengakrabi, bahkan saat kami belum saling mengenal nama.
Dan  selanjutnya....saat kami berpisah....maka sesuatu hal terbit...kami menjadi insan-insan bersaudara.
 
cinta tanah pertiwi
 saat itu pagi masih muda,
sinar mentari mulai menembus pepohonan memanjang seperti selendang keemasan, jam tangan menunjukkan 4:50 WIB, kami berhenti sementara di antara Sabana II dan kami gunakan  untuk bersujud berjamaah ke Maha Pencipta Keindahan, memang pagi itu cerah, kami gunakan embun-embun menggantung di dedaunan yang tampak seperti berlian jatuh dari langit sebagai pembasuh wudhu.

 Selesai sholat kami melanjutkan perjalanan,rasa capek dan dingin menyelimuti kami, tapi itu semua dijadikan tantangan dalan setiap langkah kami. karena semangat dan tekad kami sangat kuat untuk menyongsong "MATAHARI 17 AGUSTUS" Tepat jam 6:00 WIB akhirnya puncak Merbabu kami daki. Ucap syukur membasahi mulut kami. Gunung ini memang salah satu yang tercantik di Pulau Jawa. Selain mempunyai padang rumput yang sangat luas, bila dari puncak akan terlihat puncak-puncak kecil seperti bukit-bukit mengiringi perjalanan kami. Semacam raksasa penjaga puncak. Ditambah panorama puncak “kekasih Merbabu”, Merapi yang pasti akan membuat para pendaki akan tahan berlama-lama dan rindu bila tidak menjumpainya lagi.  

 Setelah itu kami mengabadikan dalam kamera agar tidak mata kami saja yang menjadi saksi keindahannya,
tepat jam 10:00 kami memutuskan untuk turun. Angin lembah efek dari perbedaan suhu dan tekanan menghantam sejuk di muka kami. Semilir angin membuat alang-alang berkelebat. Cukup cepat saat kami turun, hanya butuh waktu tiga jam. Tapi kami semua sepakat untuk ngecamp di pos I selama 1 malam, mungkinkami tidak akan melupakan pengalaman kesananya. Mungkin karena panoramanya, juga kawan-kawannya. Di Merbabu kami mendaki sekaligus menemukan saudara baru.

 kurang lebih 1 jam perjalanan dari kota Boyolali ke Kecamatan Selo.  Kecamatan ini berada di ketinggian kurang lebih 1.600 mDpl. Kawasan Selo termasuk kawasan wisata yang memang memiliki pemandangan yang cukup indah, karena diapit oleh dua gunung yang cukup dikenal di Pulau Jawa. Merapi dan Merbabu..

 Dari kecamatan Selo kami bergerak menuju basecamp pendakian merbabu yang konon  gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Desa-desa kami lalui, tampak asri dan alami apalagi ditambah pesona jalanan yang berkelak-kelok dengan view yang menghijau. kampung Tuk Pakis namanya, masuk Desa Jarakan. Kampung ini  merupakan Kampung terakhir untuk mencapai puncak Gunung Merbabu. Untuk tiba di kampung ini perjalanan melewati jalanan berbatu melalui Kampung Jarakan (± 1.580 m dpl) dan kampung Selo Tengah sekitar 1 jam perjalanan dari Pos Polisi yang ada di pusat wilayah Selo. 30 menit kami sampai.jalur Selo adalah salah satu jalur dari dua jalur yang direkomendasikan. Satunya lagi adalah jalur Kopeng Magelang.


Dusun Tuk Pakis terletak pada ketinggian 1.800 m.dpl, merupakan perkampungan kecil. Mata pencaharian sebagian besar penduduk dusun ini dengan bertani sayur-sayuran. Untuk dicatat,  PERSEDIAAN AIR SEBELUM MENDAKI SEBAIKNYA MENGAMBIL DI KAMPUNG INI KARENA SUMBER AIR TIDAK KITA TEMUI LAGI SEPANJANG PENDAKIAN KE PUNCAK GUNUNG MERBABU.
hingga pos II ditemani hutan-hutan montane yang kebanyakan didominasi jenis pinus. Kuran lebih membutuhkan waktu 90 menit. Tidak terlalu melelahkan karena selain belum mencapai jalan pendakian curam, kami isi juga perjalanan kami dengan canda khas sok akrab. Pos yang berupa sebidang tanah ini berada pada ketinggian ± 2190 m
Dari pos I kami melanjutkan perjalanan ke pos II. Pos Pandean Namanya. Kurang lebih kami harus mendaki setinggi 230 m untuk mencapainya. Hampir sama, 90 menit kami habiskan untuk menyusurinya. Tampak monyet bergantungan menemani perjalanan kami. Sebenarnya saya ingin sekali mengambil gambar monyet-monyet itu, tapi sayang mereka terlalu gesit untuk diambil. Tampak juga beberapa jenis ekor burung habitat asli Gunung Merbabu. Pada ketinggian ± 2420 mdpl di punggung merbabu jenis hutan mulai tampak berbeda, ada sedikit peralihan jenis, namun fauna-faunanya masih banyak ditemukan.
Perjanan kami lanjut. Arloji menunjukan pukul 15.30 WIB. Udara dingin mulai menusuk tulang-tulang ditambah matahari yang sudah mulai menurunkan panasnya. Satu jam kami berjalan hingga akhirnya sampai di pos III. Watu tulis namanya. Tidak ada yang tahu dari kami mengapa namanya watu tulis. Mungkin karena banyak batus besar dan coretan-coretan di batu ini. Disini edelwies mulai tumbuh kembang dan tumbuhan tipe alang-alang juga sejenis arbei gunung sudah bisa dideteksi. Dari pos dengan ketinggian ± 2590 mdpl pemandangan gunung merapi mulai memanjakan mata kita.45 menit perjalanan dari pos III, kami memutuskan beristirahat sementara di Sabana I. Selain karena lelah perjalanan, sangat rugi juga kalau tidak menyempatkan untuk melihat cakrawala yang mulai terendam di ufuk barat dari lokasi ini. Pos sabana I memiliki ketinggian ± 2770 m. Udara dingin benar-benar sudah terasa di ketinggian ini, beberapa dari kami sudah menggunakan jaket sebagai penghangat. Tidak lama kami lanjutkan ke pos sabana II. Jalanan mulai terlihat lebih menanjak. Hingga 60 derajat. Beberapa dari kami bahkan sering terpeleset karena kelelahan. Tapi akhirnya sampai juga di pos sabana II. Sebenarnya perjalanan cukup mengasikkan karena disepanjang jalan kami ditemani dengan edelwies. Dari Pos Sabana I hingga Pos Sabana II sebenarnya bisa cepat, namun karena sudah sore kami putuskan untuk berhenti. Di Pos Sabana I kami beristirahat untuk “menginap” dan melanjutkan perjalanan besok paginya. 

Jam 4:00 udara sedingin es. Kami terbangun. Beberapa pendaki tampak sudah merapikan tenda-tenda untuk melanjutkan perjalan. Dari Pos Sabana I kami melanjutkan perjalanan ke Sabana II
Pos Sabana II berada pada ketinggian ±2860 mdpl. Ada sebuah bukit dengan kecuraman hampir 70o untuk menuju ke Pos sabana II. Pos sabana II akan memberikan keindahan yang sangat luar biasa. Bukit-bukit terlihat semacam pasukan pasukan yang tegap menjaga puncak. Dan tentu disini sangat cocok utuk ajang lokasi “pameran” foto.
Sebenarnya jarak dari Pos Sabana I ke Pos Sabana II cukup dekat, namun karena ada pemisah bukit dengan tanjakan yang sangat ekstrim, jadinya kami membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk melewatinya.Dari Pos Sabana II perjalanan kami lanjutkan, kami tidak begitu lelah karena disuguhkan pemandangan yang sangat indah dan kami tahu sebentar lagi akan sampai puncak. Tidak sampai setengah jam kami melewati Jemblongan, banyak juga pendaki yang meyebut ini Pos Sabana III. Ternyata di Pos ini juga banyak pendaki yang beristirahat untuk mendirikan tenda. Memang, saya sediri mengakui banyak lokasi Merbabu yang cocok dijadikan lokasi berkemah, banyak lokasi yang datar sehingga memudahkan pendaki untuk beristirahat dan bermalam. Selain itu topografi yang berbukit-bukit menjadikan lokasi-lokasi berkemah lebih aman dari terjangan angin, baik angin gunung maupun angin lembah..


   
Aku dan Taufik Widodo






Dari sinilah kita bisa mengerti arti persahabatan.
The End.







Sabtu, 27 Juli 2013

Kata hati: Caraku Mencintaimu





Inilah caraku mencintaimu...


Dear Dhina Ratna Lugina...


Dengan tak menghubungimu,
tak juga mengirim pesan untuk
menanyakan kabarmu.
Mungkin ini tak biasa,
Tapi bagiku,
Inilah cara terbaik mencintaimu.

Aku mencintaimu dengan menjauh
darimu,
Bukan karena aku membencimu,
Justru karena aku sangat mencintaimu,
Dan aku ingin menjagaku juga
menjagamu, Menjaga tulusnya hatimu, juga menjaga kesucian hatiku.

Inilah caraku mencintaimu,
Dalam diamku,
Dalam ketulusanku,
dalam kesucianku,
dalam cara tak biasaku,

Meski sulit,
Meski berat,
Meski sakit untukku,
namun ku tahu ini pilihan terbaik agar
kita tak terlalu saling mengharap.

Karena berharap hanya pantas pada
Sang Pemberi Nafas,
Karena berharap hanya pantas
digantungkan pada Sang Pengatur Detak
Jantung,
PadaNya kuharap Dia kan menjagamu untukku,
PadaNya kutitipkan hatimu,

Biarlah ku hanya bisa menyapamu lewat
senandung do'a,
Agar Untukmulah segala kebaikan,

 
Jujur aku gag bisa membaca pikiranmu, tapi satu yg bisa kulakukan yaitu mencintaimu dengan segenap hatiku. tapi ketika kamu mencintainya dan kamu hanya slalu mendapat hujan, cintailah aku sebagai pelangimu, dan begitu pula aku, aku akan berusaha menjadi warna pelangi disetiap kehidupanmu yg aku cintai.

Dan aku akan menjadi indahnya cinta, meski suatu saat pelangi tidak sanggup menjaga indahnya goresan warna.aku juga hanya bisa pasrah. aku pasrahkan cintaku untukMu pada Yang Kuasa.meski hanya dengan tangisku aku kamu lepaskan hanya untuk kebahagiaanmu. dan aku pun tidak memaksa  balasan ucapan cinta darimu. hanya perhatianmu dan senyummu kepadaku sudah cukup membuatku bahagia.

Dear Dhina..perlu kamu tau aku slalu mencintai sgala kekuranganmu, bukankah memang seharusnya begitu?  bahkan ketika kamu berbuat salahpun aku seolah² menganggapnya itu benar.thank you for your love

Cinta akan memberikan warna bagi kehidupannya.
 

 

Senin, 22 Juli 2013

Diary :: Ooohhh...Dunia MAYA & Dunia GAME...

hemmmt...Dear Diary...!!! coba kalian merenung sebentar......

Awalnya pernah berfikir....aku akan menemukan kesenangan dan kebahagiaan disini.... yaaa disini...kebahagiaan bertemu orang orang baru dalam hidupku, kebahagiaan saling berbagi cerita dan pengalaman, serta merasakan kedekatan yg walaupun kedekatan itu tak NYATA....

Tapi ternyata, semua semu...

disini, aku memang merasa seperti tidak sendiri....
disini, aku tak pernah merasakan kesepian
disini, aku bahagia bertemu orang-orang baru
disini, aku menjalin persahabatan dan terasa begitu dekat.
disini, aku bisa mengungkapkan apapun yang kurasakan......


aku menemukan teman lama yg tak pernah lagi kulihat sekian tahun.(kurang lebih 7 th....yah kamu Atika Putri Indrasari)
aku menemukan keluarga yg sekian tahun pula tak kujumpai...
aku menemukan sesuatu yg terasa lama hilang dariku
bahkan aku menemukan kekasih lama yg mencoba menjalin kembali komunikasi denganku
meski tak kupungkiri,(sakit)
aku juga menemukan banyak kebahagiaan disini

tapi.....


disini, aku kehilangan teman-teman baikku.
disini, aku terasa dijauhi oleh sahabat-sahabatku sendiri
disini, aku pun kehilangan cinta yg telah kita jalani bersama...

disini....yaa....disini........di "Dunia Maya & Dunia Game" 

aku semakin tak mengerti dengan semua ini,
rasanya....semua sudah kulakukan seperti seharusnya...
meskipun mungkin dimata orang lain tak seperti yg ada pikiranku,
aku benar-benar tak ingin ini semua terjadi...
tapi apalah....semua sudah terlambat...

aku terlanjur kehilangan segalanya disini....
dan kini aku tersudut di kamar ini. hanya bisa merenung dan merenung.... 

sendiri..........